Strategi Pengembangan PMII dalam prespektif Milenial berbasis media sosial
Strategi Pengembangan PMII dalam Prespektif Milenial Berbasis Media Sosial
SYAHRIAL DARMANTO
RAYON ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
IND0NESIA
KOMISARIAT UNIVERSITAS JAMBI
DZIKIR, FIKIR, AMAL SHOLEH
PENDAHULUAN
PMII adalah
organisasi yang bertujuan pada terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmu pengetahuannya serta komitmen atas perwujudan cita-cita kemerdekaan
Indonesia. Senafas dengan tujuannya tersebut PMII dituntut untuk membuktikan
bahwa arah gerakannya memanifestasikan cita-cita yang dituju. Sebagai
organisasi yang etos pergerakannya bersandar kepada aspek kemahasiswaan,
keislaman dan keindonesiaan, maka pengejawantahan gerakan PMII juga mencirikan
ketiga aspek diatas. Aspek kemahasiswaan harus diselaraskan dengan tipologi
mahasiswa sebagaiagent of social change.[1]
Dimana mahasiswa mempunyai kekuatan intelektual untuk mendobrak bentuk-bentuk
kemapaman yang menghalangi kemajuan dan secara intens menembus kebekuan
realitas menuju dinamika yang mengarah pada pemecahan masalah-masalah sosial.
Peran
milenial, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi, yang
optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan
berusaha untuk sedekat mungkin dengan dunia utopia. Milenial, diharapkan bisa
membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking
out of the box yang inovatif, sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan
pada hal-hal jaman old yang itu itu saja dan tidak pernah berkembang.
Dengan kata lain milenial diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih
baik dari pemimpin masa kini. Milenial diharapkan untuk menjadi change
agent, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke
arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan PMII pada
khususnya.
Strategi pengembangan
PMII haruslah sesuai dengan perkembangn jaman serta beradaptasi dengan kemajuan
teknologi. . Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) tahun 2017 menunjukkan, penetrasi masyarakat Indonesia terhadap
internet mencapai 143, 26 juta jiwa. Dari angka ini sebanyak 87,13 hingga 89,35
persen di antaranya menggunakan media sosial FaceBook, WhatsApp,
dan Instagram masing-masing sebesar 130 juta, 99,2 juta, dan 53 juta
jiwa. Sebanyak 75 persen pengguna internet tersebut adalah penduduk Indonesia yang
berusia antara 13 hingga 18 tahun.[2] Berdasarkan data dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia tahun 2017 generasi milenial
mendominasi media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lain-lain.
Merujuk Pada data yang sudah dipaparkan diatas,
menunjukan bahwa bagaimana milenial mendominasi media sosial, sehingga perlu
strategi khusus untuk pengembangan PMII dalam prespektif milenial yang berbasis
teknologi berupa sosial media populer seperti Instagram, facebook, Twitter. Dengan konsep pengembangan PMII
berbasis media sosial diharapkan menjadi sebuah strategi pengembangan PMII yang
tepat bagi PMII itu sendiri.
KERANGKA TEORITIS
Teori Ketergantungan Sistem Media
Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan
oleh pengguna media sosial dalam memperoleh informasi dalam intensitas yang
cukup sering, tidak heran makna informasi di sosial media berpengaruh besar
dalam kehidupan nyata penggunanya. Baran
dan Davis menjelaskan teori ketergantungan sistem media sebagai "semakin
seseorang tergantung pada kebutuhan yang memuaskan dengan penggunaan media,
peran media yang lebih penting akan ada di dalam diri kehidupan seseorang, dan
oleh karena itu semakin banyak pengaruh yang dimiliki media tersebut
"(Baran & Davis, 2006, hal 127). Beberapa media sosial memiliki
beragam fitur yang dapat mengidentifikasi elemen yang menjadi fokus perhatian
para penggunanya. Twitter dan Facebook memiliki kemampuan unik untuk menjangkau
individu yang mencari organisasi, orang atau alasan dibaliknya (Comm, 2009).[3]
Dengan begitu ada aktivitas pengguna media sosial yang terekam oleh sistem yang
bergantung dari pola pencarian pengguna media sosial. Hal ini membuat media
sosial menjadi strategi pengembangan PMII dalam perspektif milenial.
PEMBAHASAN
Strategi
pengembang PMII haruslah sesuai dengan kebutuhan jaman yang ada, ditengah
kenmajuan teknologi yang begitu pesat PMII harus mampu beradptasi dengan
teknologi yang ada. Sosial media merupakan salah satu dari hasil kemajuan
teknologi, dengan adanya sosial media seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya,
PMII mempunyai strategi tersendiri dalam pengembangan PMII itu sendiri.
Generasi milenial merupakan pengguna tertinggi dari media sosial itu diharapkan
mampu mengembangkan PMII bagi PMII.
Media sosial yang aktif akan memebrikan
dampak yang signifikan terhadap sesuatu contonya organisasi PMII. Dengan begitu
ada aktivitas pengguna media sosial yang terekam oleh sistem yang bergantung
dari pola pencarian pengguna media sosial. Hal ini membuat media sosial menjadi
strategi pengembangan PMII dalam perspektif milenial. Media Sosial PMII seperti
Instagram, Facebook, dan Twitter harus lah aktif dan memiliki konten-konten
yang menarik serta juga tentunya haruslah bermuatan konten positif.
Konten-konten yang menarik tentu saja akan
berdampak pada pengembangan PMII bagi prespektif milenial, selain itu jumlah
follower, jumlah like, serta seberapa banyak komen dari postingan PMII juga
begitu signifikan dampaknya. PMII haruslah berkembng dengan hanya memilliki
akun saja tetu belum cukup, harus ada muatan konten menarik serta jumlah like
ataupun follower dan komen sehingga PMII mampu berkembang dengan tepat sasarn
bagi kalangan milenial dan kemajuan jaman.
KESIMPULAN
Media
sosial merupakan suatu hal yang sangat menarik dan bagi kalangan milenial ini
sudah bmerupakan suatu kebutuhan. PMII yang merupakan organisasi kader harus
mampu masuk keranah milenial agar berkembang seiring berjalannya jaman. Akun
yang media sosial yang dimiliki PMII harus aktif dalam postingan serta menarik.
Jumlah follower serta like juga harus banyak, agar dapat menjangkau semua
kalangan pengguna media sosial. Membeli follower merupakan salah satu solusin
selain dari keaktifan kader PMII di media sosial. Melakukan promosi pun juga
bisa dilakukan dengan begitu bisa menjangkau kalangan milenial. Semoga strategi
pengembangan PMII yang penulis tawarkan mampu menjawab tantangan strategi
pengembangan PMII prespektif milenial
DAFTAR PUSTAKA
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII Hasil
Kongres Palu
https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018.
Diakses pada tanggal 2 November 2018, pukul 21.45 WIB
Sandra,
Lidya Joyce. (2013). Political Branding Jokowi Selama Masa Kampanye Pemilu Gubernur
DKI Jakarta 2012 Di Media Sosial Twitter. Jurnal E-Komunikasi Vol I. NO.2 Tahun
2013.
[1] Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PMII Hasil Kongres Palu
[2]https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018.
Diakses pada tanggal 2 November 2018, pukul 21.45 WIB
[3] Sandra, Lidya Joyce. (2013).
Political Branding Jokowi Selama Masa Kampanye Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012
Di Media Sosial Twitter. Jurnal E-Komunikasi Vol I. NO.2 Tahun 2013.
Komentar
Posting Komentar